Copy right 2009.WELCOME to WEBSATE ANDI MEI EFENDY

Tanggal Hijriah

adsense 300px X 250px


Masukkan Code ini K1-B91FA4-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Ikut Nibrung Yuuk!!!!


ShoutMix chat widget

Visitor Counter

Counter Powered by  RedCounter

Polling

Translate to >>>

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

tab 1 - Click >> Edit

free counters
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Sponsor

tab 3 - Click >> Edit

tab 2 - Click >> Edit

Tab 4 - Click >> Edit

Klik Di sini Aja

Chatingan Yuk >>>

Kamis, 28 Mei 2009

Banjarnegara Miliki SMK Jurusan Broadcasting Televisi


BANJARNEGARA – Seiring pesatnya kemajuan dunia broadcasting (kepenyiaran) terutama broadcasting televisi di tanah air, SMK Darunnajah Banjarnegara pada tahun ajaran 2009/2010 membuka jurusan Broadcasting Televisi. Demikian disampaikan oleh Kepala SMK Darunnajah Fauzan A. Mahanani, S.Pd saat acara peletakan batu pertama Gedung Baru SMK Darunnajah di Desa Kesenet Kecamatan Banjarmangu tanggal 25 Mei 2009. Seremonial Peletakan Batu Pertama dilakukan oleh Sekda Banjarnegara, Syamsudin, S.Pd, M.Pd, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Muspika Kecamatan Banjarmangu, dan diikuti oleh siswa-siwi setempat.

Menurut Fauzan, Tim Verifikasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara menyatakan sekolah yang dipimpinnya itu dinyatakan layak membuka jurusan broadcasting televisi, setelah melakukan uji kelayakan serta peninjauan sarana prasarana seperti studio produksi dan studio siaran. Sebelumnya, SMK ini hanya membuka jurusan teknik audio video. Namun, melihat peluang yang terbentang luas dan banyaknya permintaan tenaga madya dari dunia televisi, pihaknya optimis dengan jurusan baru ini. Adapun perusahaan broadcast yang menjadi mitra Darunnajah antara lain : Jak TV, Pro TV, Bms TV, dan Cakra TV Semarang.


Sekda Banjarnegara, Syamsudin, S.Pd, M.Pd, dalam sambutannya, mengingatkan, bahwa sukses pendidikan bukan karena gedung yang megah dan fasilitas yang mewah tetapi justru pada output yang dihasilkan. Dan pendidikan yang baik tidak identik dengan mahal. Masalah pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara Lembaga Pendidikan-Orang tua-masyarakat, dan tentunya peserta didik sendiri..

SMK Darunajah kini telah memiliki 135 siswa yang datang dari berbagai daerah seperti : Wonosobo, Purbalingga, Pekalongan dan Banjarnegara sendiri. Meskipun lokasinya cukup terpencil, fasilitas sekolah cukup lengkap seperti ruang kelas yang baik, studio praktek dan studio siaran, dengan didukung tenaga pengajar yang kompeten. Bahkan, kini telah berdiri tower untuk mendukung pendirian TV Komunitas pada nantinya. Atas masukan dari masyarakat, Lembaga Pendidikan ini segera dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih strategis agar mudah dijangkau oleh peserta didik. (Mujipras)(sumber: www.banjarnegarakab.go.id )

Sibermas Siap Wujudkan Desa Wisata Gilar-Gilar

BANJARNEGARA – Bergulirnya Program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (Sibermas) dari Tahun 2008 selama satu tahun di Kabupaten Banjarnegara ternyata masih memerlukan perjuangan. Potensi lokal yang dimiliki Kecamatan Susukan ternyata tidak cukup menjadi jaminan berhasilnya program ini. Tujuan yang berorientasi terbentuknya Desa Wisata Gilar-Gilar masih terbentur beberapa kendala yang idealnya membutuhkan waktu dan biaya lagi untuk merealisasikannya. Hal itu dikatakan oleh Ketua Tim Sibermas Kabupaten Banjarnegara, Bunyamin Muchtasjar, ST.MT pada acara Workshop Pengembangan Desa Wisata Kecamatan Susukan di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Banjarnegara, 23 Mei 2009.

Menurut Camat Susukan Drs. Adi Cahyono PS, kendala yang dihadapi terutama berkaitan dengan belum adanya sinergi dari pihak-pihak yang terkait untuk turut andil dalam pengembangan desa wisata. Selain itu, perlu adanya penggalian potensi wisata di daerah setempat agar sesuai sasaran. ”Ternyata bukan hanya kerajinan batik Gumelem, kulit kerang, gula, dan makanan khasnya yang bisa menjadi potensi wisata di Susukan. Pengembangan sektor pertanian organik, wisata alam, dan religius juga berpotensi untuk dikembangkan. Karena itu peningkatan metode promosi dan distribusi yang memadai perlu dilakukan”, tegasnya.


Sementara menurut Endang Retno, pemerhati Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banjarnegara, upaya pembentukan Masyarakat Peduli Wisata melalui pemberian pelatihan dan ketrampilan tidak cukup. Tim sibermas perlu menindaklanjuti secara periodik untuk mengontrol perkembangannya sampai berhasil tepat guna dan tepat sasaran.

Eko Saroyo dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Banjarnegara menambahkan, potensi lokal yang dikembangkan dari Desa Wisata sebaiknya memunculkan unsur originalitas daerah setempat dengan back to nature. Maksudnya adalah sebisa mungkin Paguyuban Masyarakat Peduli Desa Wisata mengembangkan produknya dengan memanfaatkan hasil alam yang natural/alami, tanpa unsur sintesis buatan. Misalnya dengan pengembangan pewarna alam pada batik Gumelem. Ciri khas tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya tarik dan nilai jual di pasar.

Ketua Tim Sibermas Kabupaten Banjarnegara, Bunyamin Muchtasjar, ST.MT menekankan bahwa di samping kendala teknis di atas, masalah yang paling utama adalah belum diresponnya pengajuan dana oleh Dirjen Dikti untuk melanjutkan Program Sibermas Tahun 2009. ”Kendala ini lah yang harus segera disiasati oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara agar APBD siap mendampingi program berikutnya demi tercapainya cita-cita Banjarnegara mewujudkan Desa Wisata Gilar-Gilar”, kata Bunyamin.(Sumber:).


Minggu, 24 Mei 2009

Kelinci Hewan Lemah Lembut dan Lucu


Kita tahu bahwa kelinci adalah hewan peliaraan yang banyak disukai oleh masyarakat, karena sangat lucu, lembah lembut dan tidak galak. Sehingga banyak sekali yang menjadi pencinta hewan tersebut baik yang akan dijadikan sebagai hewan peliaraan atau sengaja untuk di budidayakan. Kelinci dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelinci hias dan kelinci pedaging, untuk kelinci hias yang kita kenal adalah dilihat dari keindahan bulunya, jenis ini sebagian besar para penggemar kelinci atau penghobi. Jenisnya antara lain : Rex, Anggora, Lyon dan lain-lain, kemudian untuk jenis pedaging umumnya adalah untuk di konsumsi, jenis ini biasanya dengan cara di budidayakan. Budidaya kelinci pada saat ini berkembang dengan pesat, namun untuk permintaan daging kelinci sendiri belum terpenuhi karena masih terbatasnya produksi.

Untuk pemberian pakan tidak sulit untuk mencarinya, kita bisa berikan rumput yang kering pada sore harinya sebanyak bobot dari kelinci tersebut, kemudian untuk pagi hari di beri pakan campuran antara dedak, ampas tahu, jagung giling, dan konsentrat. Jangan lupa diberi air minum secukupnya, untuk pemeliharaanya cukup setiap pagi kandang rutin dibersihkan karena untuk mencegah dari bibit penyakit.

Pada masa sekarang berbagai macam penyakit tumbuh pesat dan semakin ganas bagi manusia, untuk mengatasinya adalah harus mempunyai obat sebagai penyembuh atau mencegah. Oleh karena itu daging kelinci merupakan salah satu obat untuk mengatasi berbagai penyakit tersebut, karena kandungan daging kelinci tidak mengadung kolesterol yang tinggi, jadi semua orang dapat menikmati baik itu yang menderita penyakit atau yang tidak sama sekali.

Maka dari itu saya berminat untuk memelihara kelinci, walapun cuma 2 jodoh tapi sangat menyenangkan. Jenisnya adalah 1 jodoh Australia dan 1 Jodoh lagi Belgia ( Flemish giant ), masing-masing berumur sekitar 10 bulanan.




Nah diatas adalah kelinci yang saya punya, mereka sudah saya anggap sebagai hewan yang paling saya sayangi dan saya rawat dengan sepenuh hati. Yang penting kita harus senang dulu sama kelincinya, jadi kita dalam merawat dan memelihara akan lebih serius tapi tidak ada beban. Dan yang lebih membanggakan ternyata yang jenis Flemish sudah melahirkan 5 ekor, yang lucu dan imut-imut. Dibawah ini adalah anak kelinci yang melahirkan baru umur 20 hari...?



Selasa, 19 Mei 2009

BANJARNEGARA Targetkan Lima Besar dalam Pekan Olahraga Propinsi


Banjarnegara akan menargetkan lima besar dalam rangka Pekan Olahraga Propinsi Jateng XIII/2009 yang berlangsung disolo, tanggal 28 Juli – 1 Agustus 2009 yang akan datang. Para atlit diharapakan dapat mendongkrak prestasi yang pernah diraih dalam Porda Jateng 2005. Pada multievent empat tahun yang lalu, Banjarnegara yang mengumpulkan 30 mendali emas, menduduki peringkat tujuh.

Pengurus KOK ( Komite Olahraga Kabupaten ) Banjarnegara saat berkunjung di Solo untuk melakukan survey sejumlah lokasi dan kondisi venues yang akan digunakan untuk Proprov mendatang. Mereka juga menjajagi penginapan yang di nilai strategis dan sesuai dengan anggaran yang ada, meski akomodasi dan konsumsi atlet dan ofisial akan ditanggung oleh panitia penyelenggara Porprov.Kontingen Banjarnegara yang berjumlah sekitar 230 orang yang terditi dari 180-an atlet dan sisanya ofisial.


Mereka akan turun di 22 dari 38 cabang yang akan di pertadingkan. Diantara yang tidak diikuti adalah gantole, paralayang, aeromodeling, sepatu roda dan drumband. Menurut sekertaris umum KOK, Dharmono cabang-cabang yang menjadi andalan untuk meraih emas diantaranya dayung, angkat besi dan berat, atletik, panjat tebing dan pencak silat. Daerah kami mencanangkan lima besar Porprov nanti. Tapi kami juga harap-harap cemas, karena persaingan dengan daerah lain pasti bakal ketat. Terutama menghadapi kontingen-kontingen yang mengejar gelar juara umum seperti Banyumas, Kota Semarang dan tuan rumah Solo.

Pabrik Gula Mini Diujicoba


BANJARNEGARA – Pabrik Gula Mini Multi Guna PT. “Banjarnegara Nira Abadi” (BNA) di Desa Kedawung Kecamatan Susukan, untuk kali pertama diujicoba penggunaannya kemarin (14/5). Pelaksanaan uji coba disaksikan oleh Bupati Banjarnegara, Wakil Bupati dan pejabat di lingkungan Pemkab dan masyarakat sekitar yang ingin tahu proses produksi gula di pabrik itu. Tak ketinggalan para petani nira, penderes dan pengepul yang merupakan mitra perusahaan dalam mendukung suplai nira sebagai bahan baku gula juga hadir pada kesempatan itu.

Direktur Utama PT. BNA, Ahmad Sugihatmo menjelaskan, proses produksi gula memakan waktu empat hari. Hasil uji coba dapat dilihat empat hari lagi. Namun ia optimis karena kualitas nira yang disuplai petani dan didukung SDM pekerja yang terlatih. Dijelaskan, untuk proses produksi tiap harinya dibutuhkan 10 ribu liter nira, dengan estimasi output 860 kilogram brown sugar. Nira yang dimaksud adalah nira kelapa, nila aren dan tebu yang dipasok dari petani, penderes dan pengepul. PT. BNA kini telah memiliki 16 karyawan meliputi pekerja dan staf administrasi, staf marketing, ditambah 3 orang Satpam, dengan jam kerja 3 shift time.



Bupati Banjarnegara Drs. Ir. H. Djasri MM MT dan Wakil Bupati Drs. Soehardjo MM merasa puas saat memeriksa lingkungan pabrik yang bersih dan proses produksi yang lancar dimulai dari mesin unit penerima nira, tangki, clear juice, vacuum, crystallizer, dan mesin separator di tingkat akhir produksi. Dalam sambutannya Bupati mengajak masyarakat untuk bersyukur bahwa pada akhirnya Banjarnegara telah memiliki pabrik gula. Bupati berharap, keberadaan pabrik gula mampu meningkatkan geliat perekonomian masyarakat. Dipilihnya Kecamatan Susukan sebagai lokasi pabrik karena wilayah ini masyarakatnya mayoritas bermatapencaharian petani terutama petani / perajin gula kelapa.

PT. Banjarnegara Nira Abadi didirikan secara bersama-sama oleh Pemkab Banjarnegara dengan PT. Mitra Wahana Utama Semarang, dengan jumlah penyertaan modal keseluruhan sebesar Rp. 6,25 Milyar. Setelah melewati proses perizinan, administrasi yang cukup panjang dan seleksi calon direksi, kini PT. BNA optimis mampu memasok brown sugar ke daerah di Jawa Tengah. (Muji Pras).


Sabtu, 16 Mei 2009

JALAN-JALAN SORE.

Jalan-jalan merupakan kegiatan yang mengasyikan dan menyehatkan, apalagi jalan-jalan sore ke Waduk Mrica Banjarnegara. Sore itu cuaca sangat bersahabat, kalau di bilang sama dengan cuacanya sangat cerah, jadi banyak dimanfaatin buat JJS terutama masyarakat sekitar Waduk Mrica, atau juga banyak yang berasal berbagai daerah. Biasanya kalau malam minggu sore banyak para muda-mudi yang sengaja untuk menikmati suasana pemandangan di sekitar Waduk Mrica, maklum lah di Banjarnegara kan tidak ada laut, sebagai pengomatnya mereka menikmati air Waduk dan pemandangan alamnya yang menarik dan indah.







Kegiatan setiap malam minggu sore di Waduk Mrica biasanya dengan melakukan balap sepeda motor dan antraksi sepeda motor terutama anak muda yang suka dengan trek-trek an. Walapun mereka tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai, tapi semangatnya patut dianjungi dua jempol. Ada yang Cuma duduk-duduk sambil menikmati pemandangan dan juga ada yang bermain sepak bola.

Sabtu, 09 Mei 2009

Banjarnegara Juara Umum PORSENI dan Lomba Mapel Siswa Pendidikan Khusus

Tingkat Eks Karesidenan Banyumas
(BANJARNEGARA) Kontingen Banjarnegara keluar sebagai juara umum Porseni, Olimpiade Olah Raga dan Olimpiade Sains tingkat Karesidenan Banyumas yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu di kompleks PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Mrica. Total Banjarnegara memperoleh 6 emas, 6 perak, dan 3 perunggu yang didulang dari lomba seni menyanyi solo dan cipta baca puisi, olah raga dari cabang lompat jauh dan balap kursi roda putra, dan dari lomba sains matematika dan IPA.

Peringkat kedua ditempati oleh Kontingen Kabupaten Cilacap dengan perolehan medali 4 emas, 3 perak dan 4 perunggu. Emas dari kabupaten Cilacap diperoleh dari lomba seni mengarang dan bercerita, lomba design grafis, lomba balap kursi roda putrid dan lomba tenis meja tuna netra.




Urutan ketiga ditempati kontingen Purbalingga dengan perolehan medali 4 emas, 1 perak dan 3 perunggu. Kontingen Purbalingga mendulang emas dari seni lukis, seni pantomime, lari 100 m putri dan lempar cakram putrid. Harapan I ditempati oleh kabupaten Banyumas dengan perolehan medali 3 emas, 6 perak dan 1 perunggu. Kontingen Banyumas mendulang emas dari cabang bulu tangkis, catur tuna netra, dan tari tradisional.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Winarso Wiwit Sulistyo, S. Sos, MM kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan dan pemerataan kesempatan belajar bagi anak berkebutuhan khusus. “Selain itu sebagai upaya peningkatan mutu pada semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan yang menjadi agenda utama pemerintah saat ini” katanya. Penyelenggaraan lomba, lanjutnya, juga untuk mencari kejuaraan dalam bidang yang dilombakan yang nantinya juara I dan II berhak mewakili eks Karesidenan untuk maju di tingkat Propinsi. Ditambahkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara, Tapsiruns, S. Pd, bahwa penyelenggaraan kegiatan yang diikuti oleh 8 SLB/SDLB/SMPLB dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara bertujuan untuk memberikan kesempatan dan menggali kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus di bidang Olah Raga, Seni dan Sains. “Saya juga berharap bahwa penyelenggaraan kegiatan ini dapat semakin memperkuat jalinan persatuan dan kesatuan antar SLB se eks Karesidenan Banyumas” katanya.

Jumat, 01 Mei 2009

Banjarnegara menjadi Tuan Rumah Arung Jeram INTERNASIONAL

Banjarnegara dipilih oleh pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), untuk menggelar kejuaraan nasional dan internasional arung jeram 2010 mendatang. Keputusan ini mengacu pada penilaian pengurus pusat, tentang kesuksesan daerah ini menggelar kejuaraan beberapa tahun lalu di tempat yang sama. Sungai serayu juga dianggap lebih menantang dan mempunyai grade lebih tinggi, dibandingkan lokasi lain di Indonesia.

Kami sudah berkomunikasi dengan Federasi Arung Jeram Indonesia pusat, tentang kepastian pelaksanaan kejurnas sekaligus kejuaraan Internasional di Banjarnegara. Secara informal, sudah diputuskan bahwa kejuaraan ini akan digelar di sini. Dijelaskan keputusan penunjukan Banjarnegara sebagai tuan rumah, bermula dari jatah yang diberikan oleh Internasional Rafting Federation (IRF), untuk menggelar kejuaraan internasional di Indonesia tahun 2010.


Pihak IRF selanjutnya memberikan kesempatan kepada FAJI, untuk memilih lokasi kejuaraan. karena bebrbagai pertimbangan itulah, ditunjuk Banjarnegara Sebagai tuan rumah. ditambahkannya keputusan penetapan resmi tentang penunjukan Banjarnegara sebagai tuan rumah, akan diserahterimakan dalam waktu dekat ini melalui Gubernur Jawa Tengah.

Informasi yang diterima dari FAJI, paling tidak sudah ada sepuluh negara yang sanggup mengikuti kejuaraan tersebut, antara lain : Jepang, Australia, Uzbekistan, Amerika dan berbagai negara lain di kawasan Asia Pasifik. Jika mengacu kepada pelaksanan kejuaraan nasional beberapa tahun lalu, ada emapt nomor yang akan dipertandingkan. Masing-masing Sprint, Head to Head, Slalom, dan Down River Race.

Jika surat penetapan secara resmi sudah keluar, maka selanjutnya akan melaporkannya kepada bupati serta melakukan pertemuan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Hal ini tidak terlepas dari kesanggupan pemda untuk menjadi tuan rumah,terutama kaitanya dengan anggaran yang dimiliki. Anggaran yang dibutuhkan tentu sangat besar, sehingga perlu dicarikan solusinya. Jikakesempatan emas itu tidak dimanfaatkan tentu akan eman_eman, karena akan berdampak positif bagi pariwisata di Banjarnegara
(sumber Suara Merdeka, sabtu 2 Mei 2009 )

Foto kyu

Followers

 

Copyright © 2009 by BANJARNEGARA GILAR-GILAR

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger