BANJARNEGARA – Tata laksana Peternakan Kambing Peranakan Etawa (PE) yang dikelola Kelompok Tani Ternak “Setia Makarya Tani” Desa Tanjungtirta Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara akan dijadikan contoh oleh Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo, bagi usaha peternakan sejenis di Jawa Tengah. Demikian disampaikan Ketua Klomtan Setia Makarya Tani Desa Tanjungtirta, Arso Wiryo Sumarno, mengutip pernyataan Gubernur saat melakukan temu wicara dengan anggota kelompok tani ternak yang dipimpinnya beberapa waktu lalu. Menurutnya, Gubernur merasa puas setelah meninjau langsung kondisi peternakan kambing PE di empat kandang besar milik anggotanya, didampingi Bupati Banjarnegara Drs. Ir. H. Djasri MM, MT.
Semangat untuk menggiatkan usaha ekonomi kerakyatan seperti usaha bidang pertanian dan peternakan inilah yang diharapkan Gubernur, dan sejalan dengan motto program “Bali Ndeso Mbangun Deso” yang kini tengah digencarkan. Menurut Gubernur, ekonomi rakyat yang kuat akan menopang kesejahteraan, sehingga masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang baik dan mengakses pelayanan kesehatan yang semestinya. “Teruslah kembangbiakkan kambing ini, tidak perlu ikut KB. Yang ikut KB yang memelihara saja!” canda Gubernur Bibit Waluyo. “Jika jumlah ternak lebih banyak dari jumlah penduduk, itu tandanya masyarakat akan sejahtera!”.
Dan hal ini pun sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 yang menjadikan sektor pertanian termasuk di dalamnya peternakan dan perikanan menjadi prioritas. Kebijakan ini mengingat 60 persen penduduk Banjarnegara adalah petani. Banjarnegara optimis, dengan revitalisasi di bidang pertanian, akan mendukung pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan dari daerah lain.
Semangat untuk menggiatkan usaha ekonomi kerakyatan seperti usaha bidang pertanian dan peternakan inilah yang diharapkan Gubernur, dan sejalan dengan motto program “Bali Ndeso Mbangun Deso” yang kini tengah digencarkan. Menurut Gubernur, ekonomi rakyat yang kuat akan menopang kesejahteraan, sehingga masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang baik dan mengakses pelayanan kesehatan yang semestinya. “Teruslah kembangbiakkan kambing ini, tidak perlu ikut KB. Yang ikut KB yang memelihara saja!” canda Gubernur Bibit Waluyo. “Jika jumlah ternak lebih banyak dari jumlah penduduk, itu tandanya masyarakat akan sejahtera!”.
Dan hal ini pun sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 yang menjadikan sektor pertanian termasuk di dalamnya peternakan dan perikanan menjadi prioritas. Kebijakan ini mengingat 60 persen penduduk Banjarnegara adalah petani. Banjarnegara optimis, dengan revitalisasi di bidang pertanian, akan mendukung pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan dari daerah lain.
Arso Wiryo Sumarno mengatakan, kelompoknya telah memiliki 472 ekor kambing indukan dan 12 pejantan, semua milik 33 orang anggotanya. Untuk bibit unggul didatangkan dari daerah Kaligesing Purworejo, sementara penjualan ke daerah-daerah di Jawa Tengah. Pada tahun 2008, Kelompok Tani Ternak “Setia Makarya Tani” berhasil menjadi Juara Nasional Lomba Terrnak Kambing.
Ditambahkannya, Gubernur telah berjanji akan memberikan bantuan kambing pejantan untuk pengembangan usaha ekonomi produktif tersebut. ”Melihat sistem kandang, pakan, kebersihan, serta kesehatan di sentra peternakan Klomtan ini, Beliau merasa mantap untuk menjadikan tata laksana di Klomtan Setia Makarya Tani sebagai contoh bagi usaha peternakan sejenis di daerah-daerah yang akan dikunjunginya nanti”, pungkasnya.( sumber :www.banjarnegarakab.go.id }
Comments :
0 komentar to “Ternak Kambing Desa Tanjungtirta Banjarnegara Akan Dijadikan Model”
Posting Komentar